Duta Besar RI Untuk Malaysia, Herman Prayitno (ANTARA FOTO/Aulia Badar)
Kita sudah kirim tim Satgas ke rumah sakit. Dan selanjutnya kita akan bantu proses pemulangannya ke Tanah Air,"Kuala Lumpur (ANTARA Berita) - Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur mengupayakan secepat mungkin pemulangan Purwanti atau dikenal juga dengan nama Rosmiyati ke Indonesia yang saat ini sedang dalam perawatan di sebuah rumah sakit di Malaysia.
"Kita sudah kirim tim Satgas ke rumah sakit. Dan selanjutnya kita akan bantu proses pemulangannya ke Tanah Air," kata Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Herman Prayitno di Kuala Lumpur, Jumat.
Dalam hal ini, lanjut Herman, pihaknya akan senantiasa berupaya untuk memberikan pelayanan dan perlindungan kepada warga Indonesia yang sedang menghadapi permasalahan di negara ini.
Pihak KBRI akan berkomunikasi dengan pihak keluarga terkait dengan proses pemulangan keluarganya tersebut.
Mengenai upaya yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat dalam membantu Purwanti hingga sampai di rumah sakit, Herman memberikan apresiasi dan mengajak kerja samanya dengan memberikan informasi terkait warga Indonesia kepada perwakilan RI yang ada di negara ini.
"Apabila ada berita seperti yang terjadi pada Purwanti ini, laporkan saja ke kami, nanti akan ditindaklanjuti," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan Purwanti atau yang juga dikenal dengan nama Rosmiyati (57), yang berangkat sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI), ditemukan dalam keadaan terlantar di Malaysia.
Menurut Aswan (70), tak menyangka istrinya bisa ditemukan, sebab sudah puluhan tahun tidak diketahui keberadaannya.
Aswan menjelaskan, istrinya pertama kali berangkat sebagai TKI pada tahun 1987 dengan tujuan Singapura, dan sempat pulang karena kontraknya habis.
Kemudian, Purwanti kembali berangkat pada tahun 1995 hingga 2002 ke Malaysia untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
Pada tahun 2002, Purwanti sempat pulang selama dua hari dan selanjutnya berangkat lagi ke Malaysia, sementara kartu tanda penduduk (KTP) istrinya telah habis masa berlakunya pada tahun 1998.
"Setelah itu, dia tidak pernah memberikan kabar maupun mengirimkan uang kepada keluarga di Banyumas. Baru sekarang ada kabar tentang Purwanti," ungkapnya saat ditemui di rumahnya, Grumbul Srowot, Desa Kedungwuluh Kidul, Kecamatan Patikraja, Banyumas, Kamis (23/10)
(antaranews.com)
Tidak ada komentar